NFORANGKASBITUNG – Upaya pemerintah Kabupaten Lebak untuk merelokasi pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Sunan Kalijaga Rangkasbitung, batal dilakukan. Petugas yang hendak membongkar diadang aksi demontsrasi sehingga eksekusi ditangguhkan.
Sedianya, petugas gabungan dari Satpol PP Lebak, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan TNI-Polri akan membongkar lapak-lapak pedagang pada Selasa (22/3/2022), namun urung dilakukan.
Para petugas tersebut diadang para pedagang yang memblokade jalan Tirtayasa memprotes pembongkaran tersebut.
Kepala Satpol PP dan Damkar Lebak Dartim mengatakan petugas tidak bisa bergerak karena mendapat perlawanan dari para pedagang. Kedua belah pihak kemudian bermediasi, dan kesepakatannya relokasi ditunda.
“Pembongkaran atau pemindahan PKl Kalijaga ke dalam pasar Rangkasbitung tidak dilanjutkan hari ini atau ditangguhkan, karena situasi kondisi yang tak memungkinkan,” kata Dartim di Pasar Rangkasbitung, Selasa.
Berdasarkan kesepakatan dengan para pedagang, kata Dartim, relokasi akan dilakukan setelah lebaran Idul Fitri, awal Mei mendatang.
Menurut Dartim, para pedagang diminta untuk membongkar lapaknya sendiri usai lebaran. Jika tidak dilakukan, maka akan dibongkar oleh petugas pada 10 Mei mendatang.
Sementara Kepala Disperindag Lebak Orok Sukmana mengatakan, mereka yang direlokasi adalah para pedagang yang berjualan dengan melanggar aturan di sepanjang jalan Sunan Kalijaga.
Total yang dipindahkan sebanyak 61 pedagang.
Pemindahan dilakukan ke dalam kios-kios di dalam gedung Pasar Rangkasbitung, atau bergabung dengan pedagang pasar subuh.
“Di dalam Pasar Rangkasbitung masih banyak kios yang kosong, masih bisa menampung mereka, kalau tetap bertahan di sini artinya melanggar karena tidak tertib dan membuat macet,” kata dia.
Selain PKL di Jalan Sunan Kalijaga, Orok mengatakn, Pemkab Lebak juga sedanag menyusun rencana untuk memindahkan pedagang pasar subuh ke pasar baru di wilayah Kandangsapi, Narimbang.
