BPBD Lebak Usulkan Teknologi Modifikasi Cuaca

Pegawai BPBD Lebak mendistribusikan bantuan air bersih kepada masyarakat di Kecamatan Sajira, Lebak, Banten.

INFORANGKASBITUNG.com – Sebanyak 15 desa dan ribuan masyarakat di Kabupaten Lebak mengalami krisis air bersih akibat fenomena El Nino.

Untuk mencegah dampak kekeringan makin meluas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mengusulkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) kepada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Usulan tersebut disampaikan BPBD Lebak melalui Pemprov Banten.

Teknologi modifikasi cuaca adalah salah satu bentuk upaya manusia untuk memodifikasi cuaca dengan tujuan tertentu agar mendapatkan kondisi cuaca seperti yang diinginkan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizki Pratama menyatakan, modifikasi cuaca dibutuhkan untuk mencegah dampak kekeringan yang makin meluas. Karena hingga saat ini, jumlah desa yang mengalami krisis air bersih telah mencapai 15 desa dan masyarakat yang terdampak mencapai ribuan orang.

“Kita akan segera mengusulkan TMC melalui Pemprov Banten. Harapannya turun hujan agar masyarakat tidak lagi mengalami krisis air bersih,” kata Febby, Kamis (24/8/2023).

Febby mengungkap, BPBD Lebak telah melakukan pemetaan terhadap daerah rawan kekeringan. Sedikitnya ada delapan kecamatan yang masuk zona merah rawan kekeringan, yakni kecamatan Cimarga, Warunggunung, Sajira, Maja, Cirinten, Curugbitung, Cirinten, Bojongmanik dan Wanasalam.

“Kita telah melakukan intervensi dengan memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat yang terdampak krisis air bersih. Upaya tersebut merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakat di daerah,” jelasnya.(*)

Exit mobile version