INFORANGKASBITUNG.com – Fenomena El Nino dan musim kemarau yang melanda wilayah Lebak sejak Juli 2023 telah berdampak terhadap ketersediaan air bersih di masyarakat.
Hingga Agustus, 2.570 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 15 desa di Lebak mengalami krisis air bersih, karena sumber air mereka kering.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizki Pratama menyatakan, tiap hari BPBD mendistribusikan bantuan air bersih kepada masyarakat. Bantuan air bersih tersebut diharapkan dapat membantu warga dalam memenuhi kebutuhan air bersih.
“Iya, kemarin kita kirim air bersih ke Sajira. Ini bentuk komitmen Bupati dalam menangani krisis air bersih akibat El Nino,” kata Febby, Rabu (23/8/2023).
Dijelaskan Febby, beberapa kecamatan yang mengalami krisis air bersih, yakni Sajira, Warunggunung, Wanasalam, Bayah, dan yang lainnya. BPBD akan berupaya maksimal untuk membantu masyarakat dengan mendistribusikan air bersih ke masyarakat.
“Kita akan tindaklanjuti laporan dari masyarakat terkait masalah krisis air bersih,” ujarnya.
Terkait air bersih yang dikirim ke masyarakat, Febby menjelaskan, BPBD bekerja sama dengan PDAM Tirta Dharma Kabupaten Lebak. Karena itu, air yang dikirim dipastikan steril karena hasil pengolahan di instalasi PDAM.
“Sampai saat ini kita sudah distribusikan belasan tangki atau ribuan liter air bersih kepada masyarakat di 15 desa,” jelasnya.
Relawan BPBD Kecamatan Sajira Jaenudin menambahkan, masyarakat yang mengalami krisis air bersih secara geografis berada di daerah yang jauh dengan aliran sungai. Akibatnya, sumber air masyarakat kering karena terdampak fenomena El Nino. Bahkan, para petani pun mengalami gagal panen.
“Setiap musim kemarau krisis air bersih tidak bisa dihindarkan. Maka pendistribusian air bersih kepada masyarakat yang terdampak harus terus menerus dilakukan,” harapnya.(*)
