INFORANGKASBITUNG.com – Ratusan hektare sawah di Kabupaten Lebak terancam gagal panen akibat kekeringan. Data dari Dinas Pertanian, ratusan hektare sawah tersebut tersebar di delapan kecamatan.
“Ada 156 hektare sawah tersebar di Cibadak, Leuwidamar, Panggarangan, Sobang, Wanasalam, Cigemblong, Wanasalam, dan Banjarsari,” kata Kepala Dinas Pertanian Lebak, Rahmat, dikonfirmasi di Rangkasbitung, Senin (28/8/2023).
Menurut Rahmat, dari 153 hektare tersebut, terdiri dari kekeringan kategori ringan seluas 93 hektare, kekeringan sedang 32 hektare, kekeringan berat lima hektare dan puso atau gagal panen seluas satu hektare.
Rahmat mengatakan, akibat kekeringan tersebut, padi yang ditanam di sawah terancam tidak bisa dipanen jika tidak segera ditangani.
Untuk itu, pihaknya mengeluarkan instruksi untuk mengantisipasi dampak El Nino di antaranya dengan percepatan tanam di wilayah yang masih tersedia sumber air dengan menggunakan varietas yang tahan kekeringan.
“Selain itu juga melakukan pemeliharaan terhadap saluran irigasi, pipanisasi, dan embung. Melakukan gilir air yang dikelola oleh P3A, serta menginventarisasi wilayah-wilayah yang rawan terjadinya kekeringan serta ketersediaan sumber air,” kata dia.
Kendati terjadi kekeringan, menurut Rahmat, belum mengganggu pasokan beras di wilayah Lebak.
Hingga Juli 2023, produksi padi di Lebak sendiri sebanyak 422.522 ton atau setara 221.850 ton beras.
“Apabila kebutuhan beras per kapita per tahun sebesar 101,6 kilogram, produksi beras tersebut masih surplus selama 11 bulan,” kata dia.(*)