INFORANGKASBITUNG.com – Museum Multatuli hadir dalam Festival Rupiah Banten Jawara (FERBA) 2024. Acara yang diinisiasi oleh Bank Indonesia (BI) perwakilan Banten ini digelar di Bintaro Jaya Exchange Mall 2 pada 30 Agustus hingga 1 September 2004.
Kepala Museum Multatuli Lebak, Ubaidilah Muchtar mengatakan festival ini menghadirkan pameran temporer dari museum-museum yang ada di Banten termasuk.
Selain Museum Multatuli, ada museum lain yang jadi peserta, yakni Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama, Museum Negeri Banten, dan Museum Bank Indonesia.
Ubaidilah mengatakan, Museum Multatuli sendiri menghadirkan sejumlah koleksi dalam festival ini, di antaranya patung dada Multatuli dan buku Max Havelaar terjemahan pertama Bahasa Inggris tahun 1868.
“Patung yang ditampilkan merupakan koleksi museum yang selama ini di pajang di ruangan utama museum yang ada di Rangkasbitung,” kata Ubaidilah kepada Inforangkasbitung.com, beberapa waktu lalu.
Patung tersebut, kata Ubaidilah, dihadirkan di festival ini untuk melengkapi narasi mengenai Multatuli yang menjadi isu utama yang ditampilkan oleh Museum Multatuli sebagai museum antikolonial pertama di Indonesia.
Narasi mengenai Multatuli ini, ditampilkan atraktif dalam bentuk kubus informasi, yang memuat biografi Multatuli hingga terbitnya Max Havelaar.
“Narasi mengenai Multatuli dihadirkan dengan tujuan untuk memperkenalkan lebih luas pada masyarakat urban,” ujar Ubaidilah.
Ubaidilah mengatakan, di samping itu, narasi mengenai Multatuli juga bisa diakses melalui qr-code virtual museum, publikasi opac, dan website.
Selain narasi Multatuli, museum yang diresmikan pada 2018 ini juga membawa memamerkan koleksi desain uang lama yang pernah diterbitkan pada masa kolonial hingga kemerdekaan.
Koleksi uang yang ditampilkan itu, berasal dari buku katalog uang yang dikurasi oleh pihak museum.
Adapun tema desain yang ditampilkan antara lain Mitos gambar wayang di uang rupiah; ORIDA Banten; serta Petani, Sawah, dan Kerbau dalam Rupiah Indonesia.(*)