INFORANGKASBITUNG.com – Cuaca ekstrem yang melanda Lebak, Provinsi Banten mengakibatkan bencana banjir dan longsor di wilayah Lebak selatan.
Banjir terjadi di dua kecamatan, yakni Bayah dan Wanasalam. Sedangkan bencana longsor terjadi di Bayah dan menutupi akses Jalan Bantar Gadung, Cibeber, menuju Desa Cidikit, Bayah. Akibat bencana banjir, masyarakat di Bayah harus mengungsi ke masjid.
Tidak hanya itu, meluapnya Sungai Cipamubulan di Bayah mengakibatkan perahu nelayan rusak berat.
Di Wanasalam, banjir merendam akses jalan masyarakat, rumah, dan areal pertanian. Bahkan, akses jalan menuju SMPN Satu Atap terendam sehingga mengganggu aktivitas belajar mengajar.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak Febby Rizki Pratama menyatakan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memberikan peringatan dini cuaca ekstrem di Lebak dan Banten. Cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga beberapa hari ke depan.
“Curah hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang diprediksi akan terjadi di wilayah Lebak. Karena itu, beberapa hari lalu kita sudah teruskan peringatan dini dari BMKG ke relawan, pemerintah kecamatan, hingga ke desa,” kata Febby, Jumat (8/3/2024).
Cuaca ekstrem yang terjadi pada Kamis (7/3) yang ditandai dengan hujan lebat hingga ekstrem mengakibatkan beberapa wilayah di Bayah dan Wanasalam terendam. Tidak hanya itu, pihaknya juga menerima laporan terkait longsor yang menutup akses jalan penghubung dari Cidikit ke Cibeber.
“Iya, hujan yang terjadi pada Kamis sore cukup ekstrem. Ini harus menjadi perhatian bagi masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan,” ujarnya.
Febby juga meminta para nelayan di wilayah Lebak selatan untuk waspada terhadap ancaman gelombang tinggi. BMKG memprediksi gelombang di Lebak selatan mencapai 2,5 sampai 4 meter.
“Kita minta nelayan tidak memaksakan diri pergi melaut ketika ombak di perairan Lebak selatan tinggi. Karena akan membahayakan keselamatan jiwa nelayan, khususnya pengguna perahu kecil,” tukasnya.(*)