INFORANGKASBITUNG – Rangkasbitung bisa dibilang menjadi destinasi murah meriah untuk disambangi, terutama bagi warga Jabodetabek.
Lokasinya yang mudah dijangkau membuat kota kecil ini bisa diakses menggunakan berbagai macam moda transportasi, seperti commuterline, bus, mobil pribadi hingga sepeda motor.
Kamu yang ada rencana ke Rangkasbitung, namun masih bingung bisa ngapain saja sih sana, berikut Inforangkasbitung buatkan rekomendasi tempat, atraksi dan hal yang bisa kamu lakukan ketika berkunjung ke Rangkasbitung.
- Museum Multatuli Rangkasbitung
Museum Multatuli adalah ikon wisata di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Dibangun pada 2018 dan menjadi museum antikolonial pertama dan satu-satunya di Indonesia.
Sajak saat itu, Museum Multatuli jadi list wajib untuk mereka yang datang ke Rangkasbitung.
Museum Multatuli terletak di Alun-alun Rangkasbitung, di kawasan pemerintahan Kabupaten Lebak. Dari Stasiun Rangkasbitung berjarak sekitar satu kilometer.
Masih terjangkau dengan jalan kaki, atau naik ojek online, bahkan naik becak.
Museum Multatuli didesain modern dan tampil aktraktif untuk pengunjung. Ada sejumlah ruang yang menampilkan cerita tersendiri, mulai dari kedatangan penjelajah di ke Hindia Belanda, ruang cerita tanam paksa dan budidaya kopi, ruang multimedia hingga sejarah Kabupaten Lebak.
Sedikit sejarah tentang Multatuli, Multatuli adalah nama pena Eduard Douwes Dekker, asisten residen Lebak yang bermukim di Rangkasbitung pada Januari hingga Maret 1856. Berdasarkan pengalamannya di daerah tersebut, dia menulis sebuah novel berjudul Max Havelaar yang pertama kali diterbitkan pada 1860.
Multatuli lekat dengan Kabupaten Lebak, terutama Rangkasbitung. Dari jalan hingga sekolah banyak menggunakan nama Multatuli.
Tempat di sekitar Museum Multtauli juga layak untuk disambangi seperti Perpustakaan Saija Adinda, Alun-alun Rangkasbitung hingga Masjid Agung Al-Araaf Rangkasbitung.
- Tour Heritage di Rangkasbitung
Kota kecil Rangkasbitung kaya dengan peninggalan sejarah, ada yang terpelihara dengan baik. Ada juga yang, bisa dibilang terbengkalai.
Ketika berada di Rangkasbitung, kamu bisa keliling kota menyambangi bangunan-bangunan cagar budaya di sejumlah titik.
Misalnya, Stasiun Rangkasbitung, ex pabrik Minyak di Belakang Rabinza, Water Toren di Komplek Taman Makam Pahlawan Sirna Rana, Gedung Negara dan Pendopo Bupati Lebak, Bekas rumah Multatuli hingga bangunan-bangunan lama di Pecinan Rangkasbitung.
- Wisata Religi di Gua Maria Bukit Kanada
Belum banyak yang tahu jika Rangkasbitung punya Gua Maria yang konon terluas di Pulau Jawa bagian barat.
Gua Maria Bukit Kanada salah satu destinasi ziarah dan wisata religi yang banyak dikunjungi, khususnya oleh umat Katolik dari berbagai daerah.
Nama gua ini terbilang cukup unik. Gua Maria Bukit Kanada adalah kependekan dari Gua Maria Bunda Kita Kampung Narimbang Dalam, merujuk pada lokasi di mana Gua Maria ini terletak.
Dari pusat kota Rangkasbitung, Gua Maria hanya berjarak sekitar 3 kilometer saja.
Walaupun tidak jauh dari keramaian kota, Gua Maria Kanada menyediakan tempat beribadah yang teduh dan hening sehingga merupakan tempat yang tepat bagi orang-orang yang ingin mencari suasana berdoa dengan tenang.
Untuk ke sini, pengunjung bisa menggunakan, kendaraan pribadi, angkutan kota atau ojek online yang telah tersedia di Rangkasbitung. Tempat ini buka 24 jam.
- Melipir ke Jasmin Farm
Jasmin farm adalah tempat wisata baru yang terletak di kecamatan Cimarga, berjarak sekitar 10 kilometer dari Rangkasbitung.
Jasmin Park tadinya adalah perkebunan karet yang disulap jadi tempat wisata. nama jasmin diambil karena sebelumnya tumbuh banyak pohon jasmin di kawasan ini.
Jika mencari keteduhan dan udara segar dis ekitar Rangkasbitung, maka Jasmin Park bisa jadi pilihan. Tempatnya juga asyik, banyak spot foto yang instagramable di sini.
Sayangnya belum ada angkutan umum yang lewat ke Jasmin Farm, ojek online adalah pilihan satu-satunya, (namun sulit untuk memesan ojek online saat pulangnya nanti) atau mmebawa kendaraan pribadi jika bisa.
- Berburu Kuliner di Rangkasbitung
Banyak kuliner enak yang bisa dicicip ketika datang ke Rangkasbitung. Mau makan berat atau cemilan ringan juga ada.
Kulineran di Rangkasbitung tidak sulit mencari tempatnya, sejak turun dari commuterline saja, banyak tersedia.Di pasar Rangkasbitung misalnya, bisa ditemukan Rumah Makan Oyo dengan menu andalannya Gepuk Daging Kerbau dan Es Muin yang legendaris.
Selain di Pasar, spot kuliner di Rangkasbitung bisa ditemukan di Jalan RT Hardiwinangun, Pujasera Alun-alun Rangkasbitung, Kawasan Balong hingga Jalan Multatuli.
Untuk pengguna Mie Ayam, sangat disarankan mencoba Mie Ayam Uun yang terletak di Jalan RT Hardiwinangun dekat lampu merah. Atau penggemar bakso, bisa coba bakso ikan Ceu bai di Pujasera Alun-alun Rangkasbitung. Bakso ikan panas pedas dinikmati bareng Es Gula Aren segar, beuh sedap.
Untuk yang senang bebruru kue pasar dan jajanan tradisional kamu bisa mengunjungi toko Beromosari atau Aneka Usaha di Pasar Rangkasbitung. Jika msebelum siang kamu bisa menemukan kue-kue tradisional seperti Jojorong, Kue Cincin, Pasung hingga Sate Bandeng.
- Oleh-oleh Rangkasbitung
Tidak sah mengunjungi Rangkasbitung tanpa membawa buah tangan alias oleh-oleh. Setelah berkeliling kota dan kenyang kulineran kamu bisa berburu oleh-oleh untuk dibawa pulang ke rumah.
Toko oleh-oleh di Rangkasbitung bisa ditemukan di Jalan Multatuli, seberang RS Misi Lebak. Tempatnya tidak terlalu besar, namun cukup komplit.
Oleh-oleh dari Rangkasbitung atau Lebak yang bisa dibeli seperti gula aren, gula semut, emping melinjo, ranginang, opak, enye-enye atau pakaian dan aksesoris khas Baduy.
Toko oleh-oleh lainnya juga bisa ditemukan di halaman Wisma Sugri depan Kantor Dinas Pariwisata Lebak.
Jika ingin membawa pulang batik Lebak, kamu bisa mengunjungi Imah Batik Sahate di belakang Museum Multatuli Rangkasbitung atau Plaza Lebak di Mandala.