INFORANGKASBITUNG.com – Peristiwa nahas terjadi di Kampung Cigedang, Desa Leuwiipuh, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak, Banten, pada hari raya Idul Fitri 2024.
Jembatan gantung yang melintas di atas Sungai Ciliman putus ketika dilalui 15 orang yang akan berziarah ke makam orangtua dan lelulur warga Cigedang.
Jembatan Gantung tersebut kondisinya rusak sejak 2019. Untuk itu, pada 2019 lalu, Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi meninjau jembatan dan menjanjikan akan memcarikan solusi atas persoalan yang dihadapi masyarakat desa.
Camat Banjarsari, Kabupaten Lebak, Mahfud Basyir mengungkap, lima tahun lalu jembatan gantung yang putus pernah dikunjungi mantan Wamendes Budi Arie Setiadi. Sekarang Budi Arie diangkat menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika oleh Presiden Jokowi.
“Iya, jembatan rusak di Leuwiipuh pernah dikunjungi Mantan Wakil Menteri Desa Budi Arie. Kalau enggak salah, Pak Wamen meninjau lokasi jembatan di 2019,” kata Mahfud Basyir, Jumat (14/4/2024).
Dikatakan Mahfud, masyarakat dan perangkat desa saat itu berharap jembatan gantung akan diperbaiki. Namun, setelah kunjungan Pak Budi Arie, tidak ada lagi kabar mengenai hasil kunjungan tersebut. Hingga akhirnya jembatan gantung putus dan memakan korban.
“Mudah-mudahan, setelah ini ada solusi dari pemerintah maupun swasta untuk penanganan jembatan gantung yang putus,” harapnya.
Diberitakan sebelumnya, Jembatan Gantung di Kampung Cigedang, Desa Leuwiipuh, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak, putus saat dilintasi 15 orang peziarah pada hari raya Idul Fitri, Rabu (10/4/2024).
Akibatnya, 10 orang warga terjatuh ke Sungai Ciliman dan mengalami luka ringan. Sementara itu, lima orang warga bergelantungan di atas jembatan gantung yang telah rusak sejak 2019 lalu tersebut.
Mahfud Basyir mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada hari lebaran. Usai salat idul fitri, warga Cigedang hendak berziarah ke makam orangtua dan leluhurnya yang ada di seberang jembatan.
Saat kejadian, warga yang berada di atas jembatan gantung berjumlah 15 orang. Beban yang terlalu berat diduga menjadi penyebab jembatan gantung putus.
“Kondisi jembatan sudah rusak dan masih layak dilalui. Tapi, kalau dilintasi banyak orang, bebannya terlalu berat dan akhirnya membuat sling jembatan putus,” ungkapnya.
Mahfud mengungkap, peristiwa putusnya jembatan gantung sempat terekam kamera telepon seluler warga yang melintas.
“Korban yang mengalami luka-luka sudah ditangani tim medis dari puskesmas Banjarsari. Sekarang kondisinya sudah membaik,” katanya.
Adapun korban yang terjatuh ke sungai dan mengalami luka-luka, yaitu Hasanudin, Heti, Karno, Zikri, Ardi, Sahira Putri Azizah, Karsa, Bintang Ampurbasari, Sinta Puspita, dan Anidah. Sedangkan nama-nama korban yang bergelantungan, yaitu Ela, Erwin, Ahsan, Joni, dan Gio.
“Jembatan tidak bisa dilalui kembali. Karenanya kita berharap ada penanganan sehingga bisa dilalui dengan aman dan nyaman oleh masyarakat,” ungkapnya.(*)