Lebak  

MAN 1 Lebak Juara Umum Kompetisi Sains Madrasah 2024

INFORANGKASBITUNG.COM – Madrasah Aliyah (MAN) 1 Lebak berhasil menjadi juara umum pada Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2024.

KSM 2024 tingkat kabupaten diselenggarakan pada 1 – 3 Juli 2024 di MAN 1 Lebak. Ada tujuh mata lomba yang dipertandingkan, yakni bidang Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Geografi, Ekonomi, dan bidang Sains Terpadu.

Kepala MAN 1 Lebak M. Dudi Rafiudin mengatakan, lima orang siswa MAN 1 Lebak berhasil meraih prestasi membanggakan pada KSM 2024. Mereka meraih medali perak pada bidang Biologi, Geografi, dan kelompok beregu. Medali erak bidang Biologi diraih Nabila Sofiya, bidang Geografi diraih Siti Avivatus Sadia, dan medali dari kelompok beregu disumbangkan Siti Nihayatul, Fathi Ramdhani, dan Elistya Sulastri.

“Alhamdulillah kita meraih tiga medali perak dan ini sudah cukup mengantarkan MAN 1 Lebak untuk menjadi juara umum,” kata M. Dudi Rafiudin, Sabtu (6/7/2024).

Dudi berharap, para siswa yang berprestasi tersebut tidak berpuas diri. Karena, lima orang siswi MAN 1 Lebak tersebut akan mengikuti KSM tingkat Provinsi Banten.

“Mereka akan mewakili Lebak bersama para siswa dari madrasah yang lain. Saya optimis, anak-anak MAN 1 Lebak berprestasi di tingkat Provinsi dan dapat mewakili Banten ke KSM nasional di Maluku Utara,” ungkapnya.

Dia menambahkan, para siswa harus terus meningkatkan kualitas dirinya. Sehingga tercipta karakter unggul yang menjadi modal utama dalam menjadikan siswa sukses di masa depan.

“Untuk membentuk karakter unggul itulah Kementerian Agama mengadakan kompetisi sains yang terintegrasi dengan ilmu keagamaan,” jelasnya.

Tb Asad, Ketua Komite Tingkat Satuan Pendidikan menyatakan, proses kompetisi yang panjang dan berat bukanlah suatu hal yang percuma. Karena akan membentuk jati diri siswa yang sesungguhnya. Yang terpenting, imbuh Asad, bukan lempengan medali-medali yang diperoleh.

“Karena medali tidaklah akan ada arti dan manfaatnya tanpa disertai dengan proses yang gigih dan sungguh-sungguh. Medali tanpa proses perjuangan adalah medali palsu, sekedar aksesoris belaka,” tukasnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *